Oleh : Raisya Hanifah/Mahasiswa Universitas Andalas Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Minangkabau
Melamang Jelang Ramadhan. Fhoto Google Image |
Tradisi balimau dipercaya sudah ada sejak abad ke-19 pada masa penjajahan Belanda. Awalnya, tradisi balimau merupakan sebuah ritual di mana pada hari terakhir bulan Sya'ban seseorang diharuskan mandi keramas dengan limau, kasai (bunga rampai), dan beberapa jenis bunga lainnya.
Balimau juga sering disebut dengan bakasai (mandi dengan bunga rampai). Setelah balimau atau bakasai tersebut, barulah seseorang berniat untuk berpuasa Ramadhan esok harinya.
Setiap daerah di Indonesia memilika tradisi yang berbeda beda untuk menyambut bulan suci ramadhan.Contohnya saja di Sumatra Barat. Sebelum menyambut bulan suci Ramadhan biasanya ada berbagai tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Mianagkabau. Biasanya disetiap daerah berbagai macam tradisi yang dilakukan.
Sejumlah tradisi yang dilakukan tidak semua daerah yang melakukannya, bisa jarang kita jumpai dimanapun hanya. Beberapa tradisi masyarakat sebelum menyambut bulan suci Ramadhan
1. Ziarah ke makam keluarga
Ziarah merupakan tradisi rutin di Sebagian daerah Minangkabau dengan tujuan medoakan keluarga yang sudah meninggal, dan membersihkan makam keluarga, biasanya setelah berdoa dan membersihkan biasanya keluarga membawa bunga untuk di taburkan diatas makan keluarga.
2.Balimau
Tradasi balimau merupakan tradisi yang wajib dilakukan setiap tahunya untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Biasanya orang yang balimau mengunakan jeruk nipis dan aneka ragam bunga, Biasanya masayrakat mandi tidak di rumah melainkan di batang air, atau pemandian ramai. Biasanya balimau ini dilakukan satu hari sebelum menyambut bulan suci Ramadhan.
3. Berdoa Bersama
Bila bulan suci Ramadhan sudah dekat masayrakat minang biasanya melakukan acara mendoa dengan keluarga atau yang di selenggarakan di masjid yang terdekat dengan rumah, biasanya warga ber ramai ramai datang ke masjid dan membawa makanan yang berbeda beda.
4. Malamang
Malamang biasanya kegiatan yang rutin dilakukan masyarakat minang sebelum menyambut bulan suci Ramadhan, biasanya masyarakat akan disibukan dengan memasak lamak selama 2 atau 3 hari sebelum menyambut bulan suci Ramadhan. Biasanya bahan yang harus disiabkan adalah menyiapkan bambu, api untuk membakar lamang.
5. Menjelang Mintuo
Biasanya menjalang mintuo ini dilakukan oleh pihak perempuan yang sudah menikah di mianagkabau yang dilakukan sebelum menyambut bulan suci Ramadhan. Biasanya perempuan yang pergi ke rumah mintuo membawa makanan.
6. Membersihkan Mesjid
Warga muslim di berbagai daerah berramai remain membersihkan masjid menjelang masuknya bulan suci Ramadhan. Warga bergotong royong membersihkan masjid, agar siab untuk dipakai untuk bulan suci Ramadhan.
Kegiatan diatas memilik makna yang sangat bagus, yakni makna sebagai proses pembersihan dirisecara lahir dan bathin sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Tradisi ini biasanya dilakukan sudah sejak ber abad abad yang lalu dan di teruskan secara terus menerus oleh masyarakat Minangkabau sampai saat sekarang ini.
Keterangan yang menjelaskan mandi mengunakan jeruk nipis adalah bahwa masyarakat Minangkabau pada dulu tidak semuanya mandi dengan bersih karena pada dahulu tidak ada sabun seperti saat sekarang ini, pada saat itulah masyarakat Minangkabau memanfaatkan jeruk nipis sebagai penganti sabun untuk pembersih badan.
Dahulu membaca dan berniat mandi balimau untuk memneruskan niat dan meluruskan hati, semata mata untuk membersihkan diri dan mensucikan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Manfaat dari balimau adalah ungkapan rasa syukur atas masih bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan pada saat yang akan datang.
Menurut beberapa pendapat balimau adalah aktivitas silaturrahmi dengan sesame, melalui saling bermaaf maafan dengan keluarga, sanak saudara, dan tetangga. Tradisi ini dipercaya membuat bersih dari dosa dan kesalahan antarsesama.
Di Nagari Kamang Hilir, Kabupaten Agam, tradisi balimau dilakukan dengan maantaan pabukoan (mengantar menu berbuka) ke rumah sanak saudara yang terdekat. Menu yang diantarkan biasanya adalah samba pangek, sarikayo (sarikaya), lapek (lepat).
Tradisi Balimau semata-mata untuk membersihkan diri, sebelum memasuki bulan Puasa. Namun kini, akibat perkembangan zaman, momen Balimau dijadikan untuk pergi main-main ke tempat wisata serta mandi mandi bertentangan dengan adat dan agama Islam.
Ketua ulama sumbar mengatakan kegiatan balimau dilakukan sebelum masuknya islam ke sumbar. Sehingga kegiatanbalimau ini tidak dilakukan oleh masyarakat sebelum menyambut bulan suci Ramadhan. “Kalau mandi membersihkan diri itu bisa di rumah”.
Kegiatan ini tidak baik karena mandi beramai ramai bercampur antara laki laki dan perempuan.kemudian juga katanya banyak muda mudi yang pergi berpasang pasangan yang belum muhrim.
Tradisi Balimau semata-mata untuk membersihkan diri, sebelum memasuki bulan Puasa. Namun kini, akibat perkembangan zaman, momen Balimau dijadikan untuk pergi main-main ke tempat wisata serta mandi mandi bertentangan dengan adat dan agama Islam.
Mengguyurkan air yang sudah dicampur dengan jeruk nipis, rempah-rempah dan ramuan bunga ke sekujur badan. Menggosok seluruh bagian badan hingga dirasa sampai bersih. Tradisi Balimau bukan menantang hukum agama Islam.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini berjalan dinamis mengikuti perkembangan zaman. Mulai muncul perbedaan pendapat apakah kebersihan lahiriyah berdampak pada kebersihan ruhani. Namun secara umum, esensi balimau sebagai simbol untuk mempersiapkan diri dengan kebersihan ruhani pun bergeser.
Jadi melaksanakan balimau itu wajib, tapi hanya kita yang tau bagaimana cara melaksanakanya karena kalau kita tau itu dosa maka kita tidak akan melakukanya, karena disitulah cara penghapusan dosa buka penambahan dosa.
Semoga di bulan ramadhan kali ini kita bisa melakukanyadengan baik dan benar cara pelaksanaan mandi balimau dan menerima semual amal ibadah yang kita lakukan selama bulan suci ramdahan (***)
.
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih