Oleh : Fauzi Al Azhar
MASA DEPAN Indonesia berada pada tangan generasi muda. Baik itu sebagai sebuah bangsa maupun dalam bentuk negara. Eksistensi sebuah negara bangsa sangat tergantung dari kualitas sumber daya manusia generasi penerusnya.
Bukan pada melimpahnya sumber daya alam. Hal ini telah ditunjukkan oleh catatan sejarah, bagaimana negara atau bangsa yang miskin SDA bisa eksis dalam percaturan dunia hanya dengan SDM yang berkualitas.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar bisa menjadi sebuah potensi besar jika dibarengi dengan SDM yang berkualitas tinggi. Salah satu hal yang penting dalam membangun SDM yang berkualitas adalah pembekalan tentang administrasi kependudukan kepada generasi muda.
Adminduk menjadi penting karena semua aspek kehidupan akan menyentuh dengan data terkait penduduk, baik itu dalam kontek personal, maupun keluarga dan masyarakat.
Adminduk telah menjadi big data dalam level kebijakan di semua Negara maju. Salah satunya kebijakan dilakukan berbasis data tunggal - dalam konteks Indonesia dikenal dengan nomor induk kependudukan (NIK).
Pendekatan Generasi Muda untuk gerakan sadar administrasi kependudukan
Pentingnya adminduk telah menjadi kebijakan melalui Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA).
GISA merupakan sebuah gerakan untuk membangun ekosistem yang sadar akan pentingnya administrasi kependudukan. Meliputi empat aspek yaitu : kesadaran akan pentingnya dokumen kependudukan, pentingnya pemanfaatan data kependudukan, pentingnya pemutakhiran data kependudukan, dan pentingnya pelayanan administrasi kependudukan yang membahagiakan rakyat.
GISA di-launching oleh Menteri Dalam Negeri Tajhjo Kumolo pada Rapat Koordinasi Nasional Dukcapil pada 8 Februari 2018 di Batam. Target gerakan ini adalah masyarakat, aparatur Dukcapil, dan lembaga pengguna (pemerintah dan swasta). Ide dasar dari kebijakan ini adalah masih rendahnya kesadaran terkait dengan adminduk.
Masyarakat belum menganggap penting tentang KTP, KK, akta kelahiran maupun akta kematian jika tidak terkait dengan kebutuhan yang mendesak. Penduduk memahami pentingnya KTP pada saat berurusan dengan instansi pelayanan publik seperti melamar pekerjaan, urus SIM, beli kendaraan.
Begitu juga dokumen akta kelahiran baru diproses pada saat ada kaitannya dengan BPJS Kesehatan, masuk sekolah, mengurus paspor. Bahkan dokumen akta kematian baru diurus oleh keluarga ahli waris jika terkait dengan hutang atau warisan.
Sebagai sebuah gerakan, tentu kebijakan lebih bersifat dari atas. Untuk membuminya sebuah gerakan perlu dilakukan pendekatan berbasis masyarakat, sehingga membumi. Salah satunya melalui pendekatan generasi muda khususnya usia sekolah.
Pada Kamis, 16 Maret 2023 yang lalu penulis berkenan mendampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman Indra Utama, AP, M.Si dalam agenda penyerahan dokumen kartu Identitas Anak (KIA) kepada siswa TK se Kecamatan Batang Anai yang dipusatkan di TK Buah Hati.
Acara yang dikemas dengan permainan tradisional dan menu makanan tradisional. Permainan melibatkan seluruh siswa TK Buah Hati, sedangan makanan tradisional diolah para orang tua siswa dan selanjutnya menjadi menu dalam acara.
Agenda ini menjadi menarik dikaitkan dengan sosialisasi adminduk kepada siswa TK yang merupakan bagian dari masa depan bangsa. Kepada siswa diperkenalkan tentang proses adminduk sejak dari kelahiran sampai kematian.
Mulai dari penerbitan biodata dan NIK, kemunculan dokumen akta kelahiran dan KIA, selanjut berproses kepada Kartu Tanda Penduduk (KTP), dokumen surat pindah, dan akta kematian. Termasuk dalam pembahasan adalah kartu keluarga. Dengan penjelasan yang lugas sesuai dengan kemampuan nalar siswa, Indra Utama menguraikan proses adminduk.
Siswa sangat antusias dengan penjelasan dan merasa tertarik dengan dokumen KIA yang berwarna pink yang dibagikan diakhir sosialisasi.
Berkaca dari pengalaman kecil tersebut, saatnya pendekatan adminduk dilakukan melalui generasi muda khususnya usia sekolah. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk permainan, sosialisasi atau bagian yang terinternalisasi dalam kurikulum pendidikan pada tingkat dasar dan menengah.
Sehingga dari awal generasi muda sudah melek dengan adminduk. Dengan generasi sadar adminduk (geisa) maka upaya untuk membumikan gisa akan menjadi nyata.
Saatnya GEISA untuk GISA
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih