Salah satu budaya yang identik dengan nusantara ini adalah budaya Minangkabau.Orang Minangkabau memiliki berbagai bentuk kesenian sebagai bagian dari lahirnya budaya populer mereka.
Sebagai anggota masyarakat, tidak ada orang di dunia ini yang menghabiskan waktunya hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Ada kekuatan naluriah lain yang sering terabaikan di mata publik, yaitu kebutuhan akan keindahan dan hiburan, yang melahirkan berbagai bentuk seni.
Kesenian yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau dari dulu hingga sekarang merupakan kesenian yang mampu bertahan dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Kehidupan seni adalah sebuah wacana tentang segala sesuatu yang dapat menunjukkan bahwa apa yang disebut seni dapat dan berkembang jika di dalamnya terdapat seniman/ pelaku seni, karya seni dan masyarakat seni, sehingga seni merupakan produk sosial.
Pelaku seni merupakan subjek utama yang menentukan hidup dan berkembangnya sebuah kesenian, yang kedua yaitu masyarakat seni.
Masyarakat seni seperti halnya masyarakat pendukung kesenian itu sendiri diluar pelaku seni, baik itu masyarakat pemilik, penikmat, pengamat, peneliti maupun praktisi seni atau partisipan yang mampu memberi daya kehidupan dan berkembangnya kesenian.
Yang ketiga yaitu karya seni sebagai objek dalam bentuk material bunyi/ musik yang dapat dikembangkan dalam berbagai pendekatan untuk melakukan kreativitas seni. (Ardipal, 2015, p. 19) mengatakan bahwa, pengembangan musik tradisional atau musik kebudayaan tertentu ke arah musik kreasi baru cenderung dilakukan oleh partisipan seni yang kreatif dan berlatar belakang pendidikan formal dan non formal.
Umumnya pengembangan berangkat dari musik tradisi yang digarap berdasarkan gagasan partisipan seni setelah memahami konsep-konsep berbagai musik yang dilibatkannya kedalam komposisi musiknya.
Karya seni tradisional biasanya disajikan dalam bentuk yang tidak terpengaruh oleh perkembangan teknologi/waktu, tetapi memiliki nilai dan makna yang sangat bergantung pada alam dan lingkungan, penuh apresiasi dan ekspresi.
Musik tradisional yang hidup dalam masyarakat merupakan karya seni yang bersifat kolektif, bukan hanya oleh satu orang. Hal tersebut menjadi cerminan dan mencirikan budaya masyarakat sebagai local genius. Masyarakat khususnya generasi muda saat ini biasa disebut generasi millenial.
Mereka berada pada zaman dimana teknologi berkembang pesat dan mampu menembus ruang ruang geografis dengan hadirnya internet. Menebarnya informasi tentang pola kehidupan budaya Barat, maupun budaya Timur serta berbagai macam sumber dan bentuknya, seakan meretas dan membongkar akar budaya bangsa Indonesia dengan notabene budaya Timur.
Ini merupakan tantangan bagi seluruh masyarakat untuk tidak terjebak oleh euforia semata. Yang akhirnya bisa berdampak kepada hilangnya identitas kebudayaan yang telah dimiliki sebelumnya sebagai warisan budaya.
Sehingga menjadi suatu yang sangat penting untuk ditekankan bahwa mencintai kebudayaan sendiri dan bukan kemudian mengatakan kebudayaan sendiri sebagai suatu yang kuno dan ketinggalan zaman.
Berikut ini beberapa kesenian tradisional minangkabau yang masih ada dan berkembang sesuai perkembangan zaman.
1. RABAB
Rabab merupakan salah satu seni musik khas Minangkabau yang diwariskan secara turun-temurun karena Rabab merupakan sarana pembelajaran kearifan budaya Minangkabau.
Ada beberapa Rabab yang tersebar di seluruh wilayah Minangkabau antara lain Rabab Darek, Rabab Pariaman dan Rabab Pasisie. Alat yang digunakan dalam kesenian musik rabab ini berupa biola.
Jika ditinjau dari historisnya, sebelum bangsa Eropa (Portugis, Inggris, Belanda) datang ke daerah Pesisir Selatan, daerah ini telah berada dibawah kekuasaan Aceh.
Pedagang Aceh yang menyebarkan agama Islam juga membawa pengaruh alat musik rabab. Alat musik ini mirip dengan yang ada di Aceh, Pariaman, Banten dan Deli. Rabab tersebut terbuat dari tempurung dengan dawai senarnya sebanyak tiga buah.
2. SALUANG
Alat musik saluang adalah salah satu alat musik tradisional khas dari Minangkabau, Sumatera Barat. Cara penggunaan alat musik yang terbuat dari bambu tipis atau talang ini adalah dengan cara ditiup.
Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus.
Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas). Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri.
Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.
Pada zaman sekarang saluang berkembang pesat sesuai tuntutan zaman. Hal ini ini bisa dilihat adanya saluang yang dipadukan alunan musik dangdut sehingga dinamakan saluang dangdut.
Pertunjukan saluang dangdut menggunakan instrument saluang sebagai penggiring vocal si padendang. Pertunjukan saluang dangdut sekarang dimanfaatkan sebagai pemasukan.
Pertunjukan saluang dangdut adalah pertunjukan saluang dendang yang menggunakan alat musik gendang dan giring-giring sebagai instrumen penggiring dalam menggiringi lagu. Lagu lagu yang dinyanyikan dengan berbagai judul diantara angin malam, oto lamo mati pajak, dll.
Pengaruh orgen tunggal memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertunjukan saluang dangdut, hal tersebut bisa dilihat dari struktural penampilan yakni dengan adanya goyangan diiringi musik remix.
Ini menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat setelah seminggu bekerja kemudian mendapatkan suguhan sehingga rasa capek setelah seminggu bekerja dapat terobati.
Sebagai generasi muda kita harus menjaga serta melestarikan kesenian yang sudah ada, tidak Cuma generasi muda, pelestarian kesenian di minangkabau merupakan kewajiban bersama.
Kesenian memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa dan Negara. Lemahnya peran pemuda dalam menjaga dan melestarikan kesenian khususnya di minangkabau dapat dilihat dari trend gaya hidup meniru orang barat. Jadi mulai sekarang tanamkan dalam hati untuk menjaga dan melestarikan kesenian yang ada di ranah minang.(Rahma Asdaqul Asma, Mahasiswa Universitas Andalas jurusan Sastra Minangkabau)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih