PADANG,- Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat sangat mengapresiasi kesuksesan
International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) 2023 yang digelar Satu Pena Provinsi Sumatera Barat. Banyak pujian dari delegasi yang disampaikan, baik secara langsung maupun melalui tulisan di berbagai media, khususnya di media sosial.
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Drs. Hansastri, MM, Jumat (10/3/2023) di ruang kerjanya kantor Gubernur Sumatera Barat Jalan Sudirman Padang.
Hansastri menyampaikan hal tersebut ketika menerima pengurus DPD Satu Pena Sumatera Barat yang juga panitia IMLF.
Dikatakan Hansastri, kegiatan IMLF yang bertaraf internasional melibatkan sejumlah delegasi dari berbagai negara berhasil memberikan kesan yang baik kepada delegasi, baik yang datang dari luar negeri, dalam negeri maupun tamu-tamu yang datang mengunjungi IMLF.
“Apa yang lakukan DPD Satupena untuk meningkatkan literasi Minangkabau merupakan partisipasi masyarakat dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini patut diapresiasi,” kata Hansastri.
Ketua DPD Satupena Sumbar yang juga Ketua IMLF Sastri Bakry menyampaikan kronologis kegiatan IMLF sejak pra IMLF, persiapan, pelaksanaan hingga kesan-kesan positif dari berbagai delegasi. “Banyak orang semula meragukan kegiatan IMLF ini. Bahkan ada pihak yang menginginkan kegiatan IMLF ini gagal. Tapi alhamdulillah, berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui arahan Pak Sekda Sumbar, acara berjalan sukses,” tutur Sastri.
Dikatakan Sastri, IMLF diselenggarakan DPD Satupena Sumatera Barat bekerja sama dengan Yayasan Sumbar Talenta Indonesia (YSTI), atas dukungan DPP Satupena, PPSDM Kemendagri, Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, Pemerintahan Kota Padang Panjang dan Pemerintahan Kabupaten Agam.
Ditambahkan Sastri, setiap delegasi yang datang melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) disambut dengan carano dan digalungkan sal khas Minang. Setelah penyambutan, delegasi yang datang lebih awal, diberi kesempatan untuk tampil di Padang TV. Selain itu, delegasi pun diberikan kesempatan menampilkan kesenian, budaya dan kemampuan dirinya selama IMLF berlangsung.
“Sehingga masing-masing delegasi merasakan sangat senang, termasuk pelayanan dari panitia yang prima. Setelah IMLF selesai, kesan positif dan kekagumannya terhadap pelaksanaan IMLF disampaikan melalui media sosial dan berbagai tulisan/artikel di media cetak dan online,” kata Sastri lagi.
Hasanuddin, selaku koordinator seminar juga menyampaikan hasil 7 poin resolusi yang dihasilkan IMLF. “Salah satu isinya, pendidikan literasi berbahasa Minangkabau sebagai mata pelajaran muatan lokal perlu diberikan sejak usia dini, mulai dari keluarga, jenjang PAUD, sekolah dasar dan menengah, serta perguruan tinggi. Oleh sebab itu, Gubernur/ Bupati/ Walikota cq. Dinas Pendidikan, UPT/ OPD terkait dan para Rektor/ Direktur perguruan tinggi, perlu mengeluarkan instrumen kebijakan, perangkat pembelajaran (kurikulum, CP, TP-ATP, modul), alat dan sumber belajar (buku teks, perangkat edukasi digital, lab, lapangan, dan lainya), serta struktur pembelajaran dan asesmen yang dapat mengukur tingkat capaian literasi peserta didik sesuai fase secara akurat,” tutur Sastri.
Turut mendampingi Sastri, Sekretaris IMLF Armaidi Tanjung, Wakil Ketua Satu Pena Sumbar Hasanuddin, panitia lainnya Rina Hastuti, Rahmani, Welfrydha dan Mukhlis. (BP)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih