Parikmalintang, Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Padang Pariaman diharapkan mampu berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam masalah kesehatan masyarakat.
Dengan adanya kolaborasi FKS sebagai perwakilan masyarakat dengan Pemerintah Daerah berbagai masalah kesehatan bisa diatasi.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dr. Aspinuddin pada Rapat Koordinasi FKS Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (6/4/2023) di aula Dinas Kesehatan Padang Pariaman, di Parikmalintang. Turut hadir Ketua FKS Padang Pariaman Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman, MM, Sekretaris Dinas Kesehatan Padang Pariaman Raflis Efendi, SE.MM, Kabid Kesmas Eva Trisna Murni, SKM, Fungsional Perencanaan Muda Subbidang PM dan Kesra Bapelitbangda Mainis Risfatmi,ST.MM, Sekretaris FKS Padang Pariaman Armaidi Tanjung dan pengurus FKS lainnya.
Menurut Aspinuddin kerja sama dan sinergi FKS dengan Dinas Kesehatan sangat penting dalam memberikan pentingnya pemahaman kesehatan kepada masyarakat. Apalagi dengan jumlah petugas kesehatan yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman. Karena itu, selain adanya FKS di Kabupaten Padang Pariaman, di tingkat kecamatan ada Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) dan di nagari ada Kelompok Kerja (Pokja) Nagari Sehat, diharapkan juga memberikan pemahaman pentingnya kesehatan.
“Penyakit itu bisa dicegah dengan pola perilaku hidup sehat dan pola makan. Umur 40, 50 dan 60 tahun harus ada perubahan perilaku hidup sehingga bisa mencegah penyakit tertentu. Seperti stroke, jantung, dan sebagainya, bisa dicegah dengan pola perilaku sehari-hari. Di usia muda suka makan yang banyak lemak, maka usia sudah 50 tahun jangan banyak juga mengkonsumsi makanan yang berlemak,” kata Aspinuddin yang akrab disapa dokter Jimmi ini.
Dikatakan Aspinuddin, bersama FKS bagaimana kita mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Padang Pariaman bisa meningkat. Salah satunya bagaimana mendorong masyarakat buang air besar (BAB) tidak di sembarangan tempat. Masih ada yang ditemui BAB-nya ke kolam ikan, sekalipun banyak yang rumahnya bagus, permanen, tapi tidak memiliki jamban yang sehat. Saat ditanya kenapa BAB-nya ke kolam, jawabanya daripada dibuang akan lebih baik dimakan ikan. Tidak perlu beli pakan ikan.
Ditanya lagi, apa ikannya pernah dimakan. Langsung dijawabnya, tidak mau memakan ikannya. Kesimpulannya, karena orang lain yang memakan, tidak masalah BAB-nya dimakan ikan. Jika ikan tersebut tercemar penyakit dari kotoran BAB-nya, tidak peduli. “Artinya, si pemilik kolam sendiri tidak mau makan ikan yang makanannya dari BAB,” tutur Aspinuddin menceritakan pengalaman dengan seseorang yang BAB di kolam ikan.
Ketua FKS Rahmat Tuanku Sulaiman menyebutkan, tugas FKS antara lain adalah memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah tentang kebijakan strategi dan pelaksanaan pembangunan menuju terwujudnya Kabupaten Sehat. Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada semua pihak tentang penyelenggaraan Kabupaten Sehat. Menjembatan kebutuhan masyarakat yang dapat didukung oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan. Memberdayakan, menggerakkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berasal dari masyarakat yang diserahkan oleh sektor swasta untuk dilaksanakan.
“Juga ikut melakukan aktifitas program dan kegiatan yang berada di setiap perangkat daerah yang menyangkut dengan sembilan menu tatanan,” kata Rahmat, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Punggung Kasiak Lubuk Alung ini.
Rapat ditutup dengan penyerahkan SK Bupati Padang Pariaman Nomor 319/KEP/BPP/2022 tentang Pembentukan Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Padang Pariaman tahun 2022-2024 dan foto bersama. ( ***/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih