Oleh : Muhammad Rizky Budiman, mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas
Dalam adat minangkabau, terdapat banyak kebudayaan yang bisa di telusuri dan kita pelajari. Seperti tari piring, alat music talempong, rumah adat yaitu rumah gadang dan banyak lainnya yang ada di minangkabau
Salah satu pembahasan kali ini yaitu kesenian randai. Mungkin seluruh masyarakat miangkabau sudah tidak asing lagi mendengar kata randai. Randai merupakan seni pertunjukan teater dalam kebudayaan minangkabau.
Randai juga bisa dikategorikan kedalam permainan tradisional minangkabau. Dalam memainnkannya pemain biasanya berdiri membentuk sebuah lingkaran kemudian berjalan secara perlahan dan permainan randai juga diiringi dengan music,tarian, dan drama.
Kata randai mempunyai makna lain, kata randai sendiri yaitu ber(h) andai yang berarti mempunyai keinginan
Randai adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional masyarakat minangkabau yang sering dipertunjukan dalam acara seperti acara panen, pesta perkawinan, pesta perhelatan, penghulu, dan acara adat lainnya.
Di dalam kesenian randai terdapat unsur unsur struktural esensia, yaitu
1. Adanya unsur tarian atau improvisasi yang berfungsi sebagai pemenggal adegan selanjutnya yang disebut juga galombang atau gelombang.
2. Dendang yang berfungsi untuk menyampaikan cerita, disebut gurindam dan,
3. Cerita sebagian rangkaian tubuh yang dilakonkan
Randai berfungsi sebagai
a. Sebagai alat moral bagi masyarakat
b. Sebagai alat untuk membina dan mengembakan rasa solidaritas antar sesama masyarakat
c. Sebagai wadah untuk menciptakan kesegaran kondisi mentalitas antar anggota masyarakat dan,
d. Sebagai wadah untuk mengungkapkan problema perasaan.
Cara memainkan randai
randai merupakan pertunjukan kelompok yang dimainkan di teater arena dengan posisi penonton yang melingkari pemain randai. Jumlah pemain Randai terdiri dari 14 hingga 25 orang. Pemain pemain randai di tentukan oleh ketua yang mengetahui dengan pasti kemampuan para pemainnya.
Pemeran utama randai harus mempunyai vocal suara yang keras dan hafal gerakan bela diri silat. Randai biasanya dimainkan pada malam hari, oleh sebab itu setiap kelompok tidak memiliki anggota perempuan karena di minang perempuan tidak diperbolehkan keluar pada malam hari.
Sebagai gantinya peran perempuan digantikan oleh laki laki dengan menggunakan pakaian perempuan dan kacamata hitam.
Pertunjukan randai diiringi dengan bunyi bunyi suara tiupin pupuik dan suara alat pukul dan tiap adegan akan diisi dengan dendang oleh para pemeran pembantu, fungsi dendang ini membantu para penonton berimanjinasi saat melakukan pergantian adegan dan diperkuat juga oleh dialog antar pemain. Cerita yang dibawakan randai pada umumunya adalah cerita rakyat seperti cindu mato, anggun na tongga, malin deman, dan lain lainnya.
Tujuan kesenian randai
kesenian randai memiliki hubungan yang erat dengan upacara adat maupun acara ritual masyarakat Minangkabau. Sehingga randai bertujuan untuk meningkatkan identitas sosial masyarakat minangkabau yang berda jauh dari kampung halaman.
Kesenian randai juga berfungsi untuk meningkatkan interaksi sosial antar masyarakat disekitarnya. Bahasa daerah yang digunakan, pakaian serta musik tradisional di setiap pertunjukkan Randai menjadi ciri khas dan juga sebagai upaya melestarikan kebudayaan dan mengembangkan seni budaya di Indonesia.
Kesenian Randai merupakan kesenian yang menggabungkan unsur seni seperti teater, musik, tari dan suara. Kesenian ini memiliki ciri khas pemainnya berdiri membentuk lingkaran dan gerakan tari yang digunakan bersumber dari gerakan pencak silat.
Cerita di dalam Randai umumnya merupakan sebuah sindiran atau pelajaran hidup yang dibawakan adegan per adegan. Keunikan Randai lainnya adalah memiliki dendang yang berfungsi untuk membatasi sebuah adegan ke adegan selanjutnya. Keunika inilah yang membuat Randai menjadi kesenian yang perlu dilestarikan dan terus dikembangkan oleh masyarakat agar tidak punah. (***/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih