PARIAMAN,- Sebagai upaya dalam mencegah kanker serviks, Pemerintah Kota Pariaman mengadakan Gebyar Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat atau IVA Test tingkat Kota Pariaman tahun 2023 bertempat di Aula Balaikota Pariaman, Kamis (25/5/2023).
Acara yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Pariaman tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua TP-PKK Kota Pariaman, Ny.Lucyanel Genius yang juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Pariaman, Yosneli Balad, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Satri Yarlina serta 250 orang peserta yang akan mengikuti pemeriksaan Tes IVA yang berasal dari desa/kelurahan se-Kota Pariaman.
Ketua TP-PKK Kota Pariaman, Ny.Lucyanel Genius mengatakan, acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kanker Sedunia yang ditetapkan tanggal 4 Februari 2023. Tema Hari Kanker Sedunia tahun ini adalah “Close the Care Gap” yang artinya akhiri kesenjangan perawatan penderita Kanker.
"Upaya kita melakukan pemeriksaan IVA Test ini adalah untuk mencegah terjangkitnya kanker tersebut dalam tubuh kita terkhusus para wanita. Adapun yang mengikuti pemeriksaan hari ini adalah sebanyak 250 orang ,” ujarnya.
Ia menghimbau, bagi para perempuan yang ada di Kota Pariaman yang ingin melakukan pemeriksaan bisa langsung mengunjungi puskesmas terdekat, dan perlu diingat pemeriksaan ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Untuk kita ketahui, bahwa tren penyakit sekarang sudah berubah, jika dulu banyak penderita penyakit infeksi seperti tipus, diare dan disentri namun sekarang kebanyakan penyakit non infeksi seperti jantung, gula, struk, dan penyakit kanker.
Menurut data dari WHO menyatakan bahwa pada tahun 2020, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua didunia setelah kadiovaskular. Diperkirakan 7,5 juta orang meninggal akibat kanker, dan lebih dari 70 persen kematian terjadi di negara miskin dan berkembang.
Menurut WHO, 490 ribu perempuan didunia setiap tahun didiagnosa terkena Kanker Serviks leher rahim dimana 80 persennya berada di negara berkembang termasuk Indonesia. Setiap satu menit muncul satu kasus baru dan setiap dua menit meninggal satu orang perempuan. Di Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal, berarti setiap satu jam diperkirakan satu orang perempuan meninggal dunia karena kanker leher rahim, artinya Indonesia akan kehilangan 600-750 orang perempuan yang masih produktif setiap bulannya.
“Mengingat tingginya kejadian penyakit kanker serviks ini, maka kita perlu melakukan pencegahan dengan cara pemeriksaan IVA Test ini. Untuk kedepan pemeriksaan dini melalui Tes IVA dikalangan perempuan masih perlu untuk lebih mensosialisasikannya dan ditingkatkan lagi agar para wanita bebas dari kanker serviks dan kanker payudara ,” terang Lucy.
Lucy juga menambahkan, Pemko berkomitmen penuh menjalankan program nasional terutama di bidang kesehatan. Terhitung Februari 2023 kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat Kota Pariaman mencapai minimal 99,6% dari sekitar 98 ribu jiwa total penduduk Kota Pariaman sudah didaftarkan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan capaian tersebut Kota Pariaman berhasil mendapat penghargaan Universal Health Coverage (UHC).
“Pemko Pariaman ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan. Melalui Program JKN warga Kota Pariaman mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan memadai saat mengakses pelayanan kesehatan ,” sebutnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Satri Yarlina mengatakan, hasil yang diharapkan dari pemeriksaan IVA tes ini adalah meningkatnya pengetahuan, kemauan, kesadaran masyarakat terutama wanita subur umur 30 s/d 50 tahun atau yang telah melakukan hubungan sex dalam memelihara kesehatan terutama dalam pencegahan dan pengendalian kanker servik dan menerapkan Germas dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungannya sehingga Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat dikurangi dan dikendalikan.
“Jumlah sasaran wanita usia 30 – 50 tahun Kota Pariaman sebanyak 13.424 orang dengan target sasaran 70 % (9397 orang). Pencapaian Kota Pariaman sampai Triwulan I tahun 2023 sebanyak 1362 orang (14,5 %), untuk meningkatkan cakupan IVA Test Kota perlu dilakukan Gebyar IVA Test untuk meningkatkan partisipasi wanita subur dalam pemeriksaan IVA test ,” ujarnya.
Deteksi dini kanker leher rahim dengan IVA adalah pemeriksaan leher rahim secara visual dengan menggunakan asam cuka yang berarti melihat leher rahim dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas setelah pengolesan asam asetat atau cuka (3-5%). Daerah yang tidak normal akan berubah warna dengan batas tegas menjadi putih (acetowhite), yang mengindikasikan bahwa leher rahim mungkin memiliki lesi prakanker.
Metode IVA merupakan metode yang dianjurkan untuk fasilitas dengan sumber daya yang sederhana seperti puskesmas. Metode IVA juga mempunyai keunggulan selain tidak memakan biaya yang mahal metode ini juga dapat memberikan hasil dengan cepat sehingga dapat segera diambil keputusan mengenai penatalaksanaannya (Permenkes RI No 34 TH 2015). (Harsy)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih