PADANG PARIAMAN, - Setelah melalui berbagai persiapan selama satu tahun terakhir dalam menjadikan Nagari Tapakih sebagai salah satu nagari Tsunamy Ready Community yang diakui dunia, akhirnya sampailah pada tahap verifikasi lapangan.
Verikasi lapangan dilaksanakan oleh Tim Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk melakukan pengecekan terhadap 12 indikator yang telah dipersiapkan oleh Nagari Tapakih sebagai Tsunami Ready Community.
Tim verifikasi lapangan diterima langsung oleh Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur didampingi oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman Budi Mulya bertempat di Nagari Tapakih pada Senin, (04/09/2024).
"Saya berterima kasih dan berbangga, akhirnya akan ada nagari berstatus Tsunami Ready Community di Padang Pariaman yang sudah berstandar internasional dan mendapat pengakuan Unesco," ungkap Suhatri Bur.
Sementara itu, Tim Verifikator IOC-UNESCO Ardito M. Kodijat mengungkapkan, kedatangan tim verifikasi lapangan bertujuan untuk melakukan pengecekan terhadap 12 indikator yang telah dipersiapkan oleh Nagari Tapakih sebagai Tsunami Ready Community.
"Apabila memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan, Nagari Tapakih akan menjadi desa/nagari ke 10 di Indonesia dan yang ke 25 di dunia yang mendapat pengakuan dari Unesco sebagai desa/nagari dengan status tsunamy ready community," ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Kalaksa BPBD Budi Mulya mengungkapkan, kegiatan verifikasi ini sebagai upaya mewujudkan bagian dari komunitas internasional. Selain itu, Nagari Tapakih telah menjadi bagian dari 10 komunitas di indonesia "Tsunami Ready Community" yang mendapat pengakuan dari National Tsunamy Ready Board (NTRB).
Verifikasi lapangan yang berlangsung selama 2 (dua) hari tersebut, terhitung dari 4 s.d 5 September 2023 juga tampak dihadiri oleh Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suadi Ahadi, Kepala UPT BMKG Sumbar, Camat Ulakan Tapakih, Wali Nagari Tapakih, KOGAMI, KSB Nagari Tapakih, dan tokoh masyarakat di nagari setempat
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih