Oleh : Alfatih Putri Dinanti/Mahasiswi Universitas Andalas
Ilustrasi Tari Piring |
Sejarah singkat tari piring
Tari Piring (piriang) adalah tarian tradisional masyarakat Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Gerakan tari piring ini diambil dari gerakan langkah dalam silat Minangkabau atau silek. Disebutkan juga tari piring berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Dahulu masyarakat minangkabau masih memiliki kepercayaan terhadap roh atau dewa-dewi. Pada awalnya tari piring ini ditujukan untuk pemujaan dewi setiap musim panen padi tiba, masyarakat minangkabau melakukan hal ini untuk ucapan terimakasih atas berhasilnya hasil panen mereka.
Tari piring memiliki nilai kebudayaan dari para leluhur sehingga tari piring ini bisa dijadikan bentuk ucapan terimakasih atau bisa juga dijadikan gambaran atas rasa syukur masyarakat di Minangkabau atas kesuburan tanahnya, keberhasilan dan melimpahnya hasil panen mereka.
Ketika datangnya pedagang Arab di Indonesia yang membawa masuk agama Islam, kepercayaan masyarakat Minangkabau terhadap tari piring mulai berubah. Bukan hanya kepercayaan saja yang mulai berubah tetapi konsep dari tari piring sendiri juga mulai ada perubahan, yang awalnya tari piring untuk penyembahan dewa-dewi sekarang tari piring digunakan sebagai media hiburan.
Dan untuk saat sekarang tari piring juga digunakan dalam acara-acara adat atau pertunjukan untuk menyambut tamu penting. Tari piring juga digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi anak-anak muda agar bisa lebih mengenal adat dan budaya di Minangkabau.
Makna gerakan dalam tari piring
Didalam tari piring setidaknya memiliki 20 gerakan tari, setiap gerakan dalam tari piring tentunya memiliki makna yang berbeda-beda. Setiap penari akan membawa dua piring yang terletak di kedua telapak tangan mereka dan memakai cincin di salah satu jari mereka untuk digunakan sebagai penghasil bunyi, penari akan mengayunkan piring dari awalan gerakan lambat hingga lama kelamaan ayunan tangannya menjadi cepat.
Macam-macam gerakan dalam tari piring :
1. Gerakan Pasambahan
Gerakan pasambahan biasanya dilakukan pada awal untuk memulai tarian. Gerakan pasambahan ini melambangkan bentuk rasa syukur kepada Tuhan, serta bentuk permintaan penari kepada para penonton untuk tidak mengganggu.
2. Gerakan Siganjua Lalai
Siganjua lalai adalah ungkapan untuk gadis Minangkabau yang menggambarkan pribadi perempuan Minangkabau yang lembut namun tetap tegas, bijaksana dan bertindak di atas kebenaran. Gerakan ini melambangkan suasana di pagi hari yag sejuk.
3. Gerakan Mencangkul (mancangkua)
Gerakan ini melambangkan pekerjaan petani ketika mengerjakan atau mengolah sawah dalam tari piring.
4. Gerakan Menyiang (menyiangi)
Gerakan ini diambil dari kegiatan para petani dalam membersihkan rumput-rumput liar atau gulma. Para penari piring juga menggunakan kegiatan tersebut dalam gerakan tari.
5. Gerakan Membuang Sampah
Gerakan ini merupakan gerakan setelah menyiang, yaitu para petani membuang sampah rumput-rumput yang tadi mereka potong.
6. Gerakan Menyemai
Gerakan ini juga merupakan salah satu gerakan petani yang sedang menanam atau menebar benih padi. Gerakan ini melambangkan cara para petani menyemai benih padi yang nantinya akan ditanam.
7. Gerakan Memagar
Gerakan ini melambangkan cara petani yang memagar sawah mereka agar sawahnya terhindar dari binatang-binatang yang akan merusak sawah.
8. Gerakan Mencabut Benih
Sesuai namanya gerakan ini menggambarkan cara petani mencabut benih yang sudah ditanam di sawah. Gerakan ini juga melambangkan bagaimana para petani bekerja dalam memindahkan benih yang sudah dicabut.
9. Gerakan Bertanam
Gerakan ini melambangkan bagaimana para petani menanam benih padi yang sudah di cabut tadi.
10. Gerakan Melepas Lelah
Gerakan ini melambangkan para petani yang melepas lelah sesudah mencabut/menanam benih.
11. Gerakan Mengantar Juadah
Gerakan ini merupakan pekerjaan yang mengantar makanan kepada para petani yang sudah lelah bekerja di sawah.
12. Gerakan Menyabit Padi
Gerakan ini melambangkan petani yang sedang bekerja di sawah untuk menyabit padi.
13. Gerakan Mengambil Padi
Gerakan ini menggambarkan ketika para petani mengambil padi yang sudah dipotong.
14. Gerakan Menggampo Padi
Gerakan ini menggambarkan para petani yang sedang mengumpulkan padi dan dibawa untuk dipindahkan ke tempat lain.
15. Gerakan Mengangin-anginkan Padi
Gerakan ini menggambarkan padi yang sudah terkumpul lalu padi akan diangin-anginkan agar terpisah antara padi dengan kulit padi yang sudah terkelupas dari biji padi.
16. Gerakan Mengirik Padi
Gerakan ini melambangkan para petani yang mengumpulkan padi lalu setelah itu padi di jemur.
17. Gerakan Membawa Padi
Gerakan ini menggambarkan para petani yang akan membawa padi ke tempat lain.
18. Gerakan Menumbuk Padi
Gerakan ini menggambarkan padi yang sudah dijemur kering lalu para pria akan menumbuk padi, sedangkan wanita mencurahkan padi.
19. Gerakan Gotong Royong
Gerakan ini digambarkan secara bersama-sama yang merupakan lambang dari sifat gotong-royong sendiri.
20. Gerakan Menampih Padi
Gerakan ini menggambarkan bagaimana cara para petani menapih padi yang sudah menjadi beras.
21. Gerakan Menginjak Pecahan Kaca
Gerakan ini merupakan penggabungan dari berbagai macam gerakan dan diakhiri oleh para penari yang melakukan atraksi menginjak pecahan kaca. Para penari awalnya akan melemparkan piring terlebih dahulu baru setelah itu penari memecahkan piring dan menginjaknya, gerakan melempar piring ke atas melambangkan perasaan gembira atas hasil panen yang melimpah. (**)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih