BUKITTINGGI,- Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bukittinggi harus perkuat nilai-nilai pemahaman keagamaan Islam Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja).
Hal ini sangat penting untuk membentengi diri kader dari paham keagamaan yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip PMII itu sendiri.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua PWNU Sumatera Barat Armaidi Tanjung, Minggu (15/9), dihadapan peserta Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bukittinggi, di Bukittinggi.
Menurut Armaidi, PMII organisasi kemahasiswaan yang menjadi Aswaja sebagai metode berfikir dan metode pergerakannya.
“Ada empat prinsip Aswaja yang menjadi landasan bergerak PMII, yaitu tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran) dan ta’addul (adil). Dengan prinsip tersebut, maka kader PMII harus mampu menyesuaikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia yang dihuni oleh beragam suku bangsa, agama dan terbentang dari Sabang hingga Merauke,” kata Armaidi Tanjung.
Dikatakan, dengan landasan moderat, maka kader PMII harus memiliki keberanian dan perhitungan yang dipergunakan secara wajar dan imbang.
Harta benda yang dimiliki harus dipergunakan menurut keperluan, jangan sampai berlebih-lebihan dan mendatangkan mudarat yang merugikan diri sendiri, apalagi merugikan orang lain.
“Selain itu, kepentingan diri diperhatikan tanpa mengorbankan kepentingan orang lain. Artinya, jangan seenaknya sendiri, terlalu menonjolkan kepentingan sendiri. Tapi mengorbankan kepentingan orang lain, baik disadari maupun tidak disadari. Juga menolak sesuatu yang berlebihan; terlalu berani, terlalu hati-hati, terlalu tinggi menilai diri, terlalu rendah menilai diri, kikir, bertindak boros, mengorbankan diri untuk kepentingan yang tidak jelas, terlalu mementingkan diri sendiri sehingga mengorbankan kepentingan organisasi, agama, negara dan bangsa,” kata Armaidi Tanjung.
Ketua PC PMII Bukittinggi Bincar Alimudin menyebutkan PKD diselenggarakan Pengurus Cabang PMII Kota Bukittinggi dengan tema “Aktualisasi Kader PMII yang Kompetetif di Berbagai Sektor Internal Kampus”, berlangsung Jumat (14/9) hingga Minggu (16/9) di Radio Agro.
“Peserta PKD sebanyak 21 orang berasal dari PC PMII Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kabupaten Damasraya dan Kabupaten Pasaman Barat. Sedangkan narasumber lainnya dari PKC PMII Sumatera Barat, Mabincab PMII Bukittinggi Hardiansyah Fadli, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Bukittinggi Zuwardi dan senior PMII Beni Kharisma Arrasuli,” kata Alimudin menambahkan.
“Alhamdulillah antusias peserta mengikuti setiap materi yang disampaikan instruktur dan narasumber,” kata Ketua Panitia PKD PMII Bukittinggi Ahmad Azhar Harahap. (**/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih