Armaidi Tanjung, Sekretaris Satu Pena Sumbar yang didampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Padang Patiaman Erman Saat Menyampaikan Materi. Fhoto : Ist |
PARIAMAN,--Pelatihan menulis bagi siswa Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejurusan dan Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA) se-Kabupaten Padang Pariaman diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis di kalangan siswa.
Cukup banyak diantaranya yang sudah memulai menulis, namun keterbatasan informasi dan bimbingan, mereka tidak mengetahui langkah yang harus dilakukannya terhadap tulisan yang dihasilkan.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Padang Pariaman Yen Hendri, SE, MM pada penutupan pelatihan menulis bagi siswa SMA/SMK/MA se-Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (2/10/2024) di aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Padang Pariaman, di Pariaman.
Pelatihan dibuka Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Padang Pariaman Erman, S.Sos., MM, dengan menghadirkan dua narasumber yakni Sekretaris SatuPena Sumatera Barat Armaidi Tanjung dan pegiat literasi Padang Pariaman Gusra Fanita, S.Pd yang guru SDN 16 VII Koto Sungai Sarik Padang Pariaman.
Menurut Yen Hendri, terbukti dari peserta yang masih pelajar di SMA/SMK/MA di Padang Pariaman sudah yang menulis puisi, cerpen, bahkan novel. Namun mereka kebingungan bagaimana menerbitkannya, merasa kuatir belum layak untuk diterbitkan dan tidak tahu harus bagaimana selanjutnya.
Sehingga tulisan mereka masih disimpan saja. “Mudah-mudah dengan pelatihan ini, semakin mendorong siswa tersebut untuk menulis dan memahami apa yang harus dilakukan agar karyanya bisa diterbitkan,” kata Yen Hendri.
Sekretaris SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung menyebutkan, seorang penulis yang baik tentunya juga harus menjadi seorang pembaca yang baik. Artinya, penulis banyak membaca, baik membaca buku maupun membaca alam semesta ini.
Berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan, “dibaca” seorang penulis untuk bisa kembali melahirkan tulisan yang menarik pembaca. “Jika diperhatikan, penulis yang banyak menghasilkan karya buku, ternyata juga pembaca buku, bahkan memiliki perpustakaan pribadi dengan banyak buku,” kata Armaidi penulis buku Sejarah Perjuangan Rakyat Padang Pariaman Dalam Perang Kemerdekaan RI (1945-1950) ini.
Armaidi berharap peserta pelatihan ini bisa menulis banyak hal tentang pengalaman, budaya lokal yang ada di lingkungan tempat dan permasalahan yang dilihat, didengar dan diamati.
“Siswa Padang Pariaman memiliki potensi yang baik untuk menjadi penulis. Buktinya sudah ada yang menghasilkan karya berupa cerpen, puisi, novel dan artikel. Tinggal lagi mengasah, berlatih dan terus mengembangkan potensi menulisnya,” tutur Armaidi Tanjung.
Pegiat literasi Padang Pariaman Gusra Fanita menambahkan, menulis adalah sesuatu yang menyenangkan. Ada beberapa tips dalam menulis. Yang pertama tuliskan topik dari sudut pandang yang berbeda.
Kemudian yang kedua siapkan amunisi. Nah, ada beberapa amunisi yang perlu kita hadirkan yaitu, sering membaca, sering melakukan perjalanan dan bergabung dengan orang-orang bijak yang ketiga tuliskan kata pertama sesegeranya.
Peserta dari SMAN 1 Enam Lingkung Nurhasna Aprilisa mengakui banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dalam meningkatkan keterampilan menulis, berbicara, meningkatkan ide dan kreativitasnya.
“Pelatihan ini merupakan hal yang menyenangkan. Mampu meningkatkan public speaking saya. Selain menambah wawasan, juga menambah teman dari berbagai sekolah di Padang Pariaman,” kata Nurhasna.
Di akhir acara, Armaidi Tanjung menyerahan tujuh buku kepada penanya dan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta secara simbolis oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Padang Pariaman Erman, S.Sos., MM dan foto bersama.(Rls/*)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih