Langkah Nyata Mahasiswa Universitas Andalas Cegah Stunting Sejak Dini di Nagari Campago

0

Penulis : Febyola Salsabila-Shabrina Ramadhani Hajri/Mahasiswa Universitas Andalas, Padang



CAMPAGO,-- Mahasiswa Universitas Andalas melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah sukses melaksanakan kegiatan screening psikologis yang menyasar Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di Nagari Campago, Padang Pariaman. 


Kegiatan ini merupakan bagian dari Program PEKA KEK (Program Screening Psikologis Pada Ibu Hamil KEK), yang bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk mengatasi tantangan kesehatan ibu dan anak. 


Sehingga fokus utama kegiatan adalah menggali gambaran permasalahan psikologis yang dihadapi oleh ibu hamil KEK.


Kondisi KEK pada ibu hamil merupakan salah satu perhatian serius karena dapat berujung pada kelahiran anak stunting. 


Campago sendiri telah menjadi salah satu wilayah penyumbang angka stunting yang tinggi. Dengan screening ini, mahasiswa ingin melihat gambaran permasalahan psikologis yang dihadapi ibu hamil KEK, yang nantinya dapat menjadi dasar bagi pihak Puskesmas dalam merancang program intervensi.


Menurut data Puskesmas Campago, ibu hamil KEK memiliki risiko tinggi melahirkan anak stunting dan pada tahun 2024 terjadi lonjakan jumlah ibu hamil yang terindikasi KEK di Nagari Campago. 


Hal ini dapat semakin memperburuk angka stunting yang telah menjadi tantangan besar bagi Nagari Campago. 



Oleh karena itu, kegiatan screening ini diharapkan bisa menjadi pijakan bagi pemerintah dan tenaga kesehatan dalam merancang program intervensi yang lebih efektif. 


Selama kegiatan yang berlangsung pada 6 Januari hingga 3 Februari 2025, mahasiswa KKN berfokus pada menggali aspek psikologis ibu hamil KEK yang sering kali terabaikan. 


Kegiatan screening dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari wawancara awal hingga pengisian kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.


Kuesioner tersebut mencakup empat aspek utama, yaitu literasi kesehatan, disregulasi emosi, tingkat kecemasan, dan kepercayaan kesehatan (health belief model). 


Dari 22 ibu yang terdata, hanya 8 yang dapat menjadi partisipan karena sebagian telah pindah dari Campago.


Hasil screening menunjukkan bahwa seluruh partisipan memiliki literasi kesehatan yang tinggi. Mereka mengetahui pentingnya konsumsi makanan bergizi selama kehamilan. 


Namun, keterbatasan ekonomi menjadi hambatan utama bagi para ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut. 




“Saya tahu makanan yang baik untuk ibu hamil, tetapi tidak bisa sering membelinya karena uangnya terbatas,” ungkap salah satu partisipan.


Selain faktor ekonomi, perubahan hormon selama kehamilan juga menjadi tantangan bagi para ibu hamil KEK. 


Beberapa partisipan mengaku mengalami mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan, yang menyebabkan mereka kehilangan nafsu makan. 


Kondisi ini semakin memperburuk pemenuhan kebutuhan gizi selama kehamilan.


Dari aspek psikologis, hasil kuesioner disregulasi emosi menunjukkan bahwa enam ibu (75%) berada pada kategori rendah, sementara dua ibu (25%) berada pada kategori sedang.


 Tidak ada ibu yang menunjukkan disregulasi emosi yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan, ibu hamil KEK di Campago memiliki kemampuan yang cukup baik dalam mengelola emosi.


Hasil yang serupa juga ditemukan dalam aspek kecemasan. Sebanyak dua ibu (25%) berada pada kategori rendah, sedangkan enam ibu lainnya (75%) berada pada kategori sedang. 


Tidak ada partisipan yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Meski demikian, beberapa ibu mengaku merasa cemas ketika didiagnosa mengalami KEK, terutama karena kekhawatiran akan kondisi kesehatan bayi mereka.


Dalam aspek health belief model, sebagian besar partisipan menunjukkan pemahaman yang baik terkait risiko kesehatan selama kehamilan dan pentingnya menjaga pola makan yang sehat.


Namun, hambatan ekonomi tetap menjadi faktor utama yang menghalangi mereka untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.


Melalui kegiatan ini, Tim KKN memberikan beberapa rekomendasi kepada pihak Puskesmas dan pemerintah daerah berdasarkan temuan dari program screening ini. 


Pertama, perlu adanya peningkatan distribusi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang lebih merata dan tepat sasaran. Hal ini diharapkan dapat membantu ibu hamil KEK dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka.


Kedua, tim KKN juga merekomendasikan penyediaan vitamin dan obat untuk mengatasi mual selama kehamilan. 


Dengan adanya bantuan ini, diharapkan ibu hamil dapat lebih mudah menerima asupan makanan yang diperlukan untuk mendukung kesehatan mereka dan janin.


Ketiga, edukasi tentang pentingnya menjaga jarak kehamilan juga disarankan. Salah satu temuan dari wawancara menunjukkan bahwa ibu yang hamil sambil menyusui anak pertama atau mengasuh anak kecil cenderung mengalami kelelahan dan kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi. 


Edukasi ini penting untuk memastikan ibu memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan kondisi tubuh sebelum kehamilan berikutnya.


Kegiatan screening ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Puskesmas Campago, pemerintah setempat dan masyarakat setempat. 


“Program seperti ini sangat membantu kami dalam memahami kondisi ibu hamil di wilayah ini dan memberikan panduan untuk langkah-langkah kesehatan yang lebih baik ke depannya,” ujar salah satu tenaga kesehatan.


Dengan berakhirnya program KKN ini, tim mahasiswa Universitas Andalas berharap Nagari Campago dapat terus bergerak maju dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu serta anak.


Program PEKA KEK menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, pemerintah setempat dan tenaga kesehatan dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi Kesehatan Masyarakat. (**/)

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top