![]() |
Kuala Lumpur – Salah satu dosen dari prodi Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang yaitu Prima Trisna Aji berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia dikancah Dunia Penelitian.
Kali ini dosen Spesialis Medikal Bedah asal kota Solo yang berhome base di Universitas Muhammadiyah Semarang yaitu Prima Trisna Aji berhasil menyabet Penghargaan Internasional yaitu “The Best Papper Presenter Award tahun 2025”.
Penghargaan Internasional ini diberikan kepada dosen yang telah berhasil mempresentasikan hasil penelitian mereka di seminar internasional di luar negeri. Seminar internasional ICRASH Tahun 2025 tersebut diadakan di Hotel Summit Subang Jaya di Selangor, Malaysia.
Tema seminar internasional ICRASH yang kedua pada tahun 2025 adalah Seminar Internasional "2nd International Confrence On Recend Advancement in Sustainable Healthcare".
ICRASH 2025 menjadi ajang penting dalam mengidentifikasi tantangan sekaligus strategi baru di sektor kesehatan global.
Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaboratif antarnegara dalam menyikapi isu-isu kesehatan yang semakin kompleks, termasuk perubahan gaya hidup, penyakit tidak menular, dan pemanfaatan teknologi digital.
Prima Trisna Aji menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah SWT karena telah berhasil membawa pulang penghargaan "The Best Papper Presenter Award" di seminar internasional tersebut saat ditemui oleh media di Selangor Malaysia.
“Saya bersyukur bisa membawa pulang penghargaan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, istri beserta keluarga atas doa dan dukungan dari mereka”, Ucap Prima kepada media.
Dalam penelitiannya yang dipresentasikan di Seminar Internasional tentang Efektivitas Mobile Phone Self Management Hipertensi terhadap kemandirian management Hipertensi pada pasien Hipertensi, Prima menambahkan bahwa pengendalian hipertensi secara mandiri pada pasien hipertensi sangat efektif. Kali ini Prima bekerja sama dengan Prof. Chua Siew Kuan dan Prof. Tukimin dalam penelitian ini.
Perlu diketahui bahwa pada zaman modern sekarang ini kemajuan tekhnologi dalam bidang Kesehatan sudah sangat maju serta berkolaborasi untuk bisa meningkatkan derajat Kesehatan maksimal bagi pasien.
Penelitian tersebut di Indonesia sendiri masih belum maksimal diimplementasikan secara komprehensif, sehingga tema dalam penelitian Prima tersebut menjadi pembaharu serta pembeda dalam dunia Kesehatan.
Dalam penelitiannya yang dipresentasikan di Seminar Internasional tentang Efektivitas Mobile Phone Self Management Hipertensi terhadap kemandirian management Hipertensi pada pasien Hipertensi, Prima menambahkan bahwa pengendalian hipertensi secara mandiri pada pasien hipertensi sangat efektif apabila dilakukan dengan berkolaborasi dengan tekhnologi.
Prima sendiri dalam penelitian tersebut bekerja sama dengan Prof. Chua Siew Kuan dan Prof. Tukimin dalam penelitian yang berfokus pada Pasien Hipertensi.
"Iya, saya berpartisipasi dalam seminar internasional tersebut dengan tema penelitian tentang efektivitas pengendalian hipertensi melalui mobile phone melalui digital," kata Prima.
Disisi lain, istri Prima, Doktor Elinda Rizkasari yang juga ikut hadir untuk mendampingi Prima dalam seminar Internasional juga turut merasa bangga dan berharap capaian ini bisa bermanfaat bagi Masyarakat secara luas.
“Saya ikut bangga dan berharap capaian ini bermanfaat bagi masyarakat serta menjadi bekal amal baik di dunia maupun di akhirat,” ucap Elinda.
Elinda Rizkasari juga berharap semoga semua capaian juga bisa menjadi pahala amal jariyah serta ilmu yang bermanfaat serta menjadi ladang pahala.
“Harapan kami tentunya bisa menjadi amal jariyah serta ilmu yang bermanfaat sebagai ladang pahala kita diakhirat, dan tentunya kita harus selalu rendah hati karena semua ini hanya titipan dari Allah SWT,” tambah Elinda.
Sementara, Rektor UNIMUS Semarang, Profesor Masrukhi, menyampaikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih Prima. Ia mengatakan, “Ini adalah bukti nyata bahwa dosen-dosen UNIMUS mampu bersaing di level internasional. Kami mendorong seluruh sivitas akademika untuk terus mengembangkan riset yang relevan dan berdampak luas.”
Lebih lanjut, Profesor Masrukhi menjelaskan bahwa UNIMUS terus memperkuat kolaborasi global melalui pengiriman dosen untuk mengikuti konferensi, pelatihan, maupun penelitian bersama institusi luar negeri.
Menurutnya, penghargaan ini sekaligus mengukuhkan posisi UNIMUS sebagai perguruan tinggi yang aktif berkontribusi dalam penciptaan solusi kesehatan berkelanjutan.
ICRASH 2025 menjadi ajang penting dalam mengidentifikasi tantangan sekaligus strategi baru di sektor kesehatan global. Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaboratif antarnegara dalam menyikapi isu-isu kesehatan yang semakin kompleks, termasuk perubahan gaya hidup, penyakit tidak menular, dan pemanfaatan teknologi digital. (**/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih