Oleh : Syofina, Mahasiswa Universitas Andalas, Fakultas Ilmu Budaya
![]() |
Penulis |
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja masa kini. Platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan X (dulu Twitter) menjadi ruang utama bagi remaja untuk berinteraksi, mengekspresikan diri, dan mencari informasi. Namun, penggunaan media sosial yang sangat intensif juga membawa dampak besar terhadap nilai-nilai sosial dan budaya yang telah lama tertanam dalam masyarakat. (Baca selengkapnya)
--------------------------------
REMAJA adalah kelompok usia yang masih dalam tahap pencarian jati diri dan sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, termasuk dunia digital.
Oleh karena itu, penting untuk mengkaji bagaimana media sosial memengaruhi nilai-nilai sosial budaya yang seharusnya dijaga sebagai bagian dari karakter bangsa.
Pengertian Nilai Sosial Budaya
Nilai sosial budaya adalah prinsip, norma, atau pedoman hidup yang dianut oleh suatu masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Nilai ini mencakup hal-hal seperti rasa hormat terhadap orang tua, sopan santun, gotong royong, toleransi, dan solidaritas sosial.
Dalam konteks budaya Indonesia yang menjunjung tinggi kebersamaan dan adat ketimuran, nilai-nilai tersebut memiliki peranan penting dalam membentuk perilaku individu dan kehidupan bermasyarakat.
Peran Media Sosial dalam Kehidupan Remaja
Media sosial memiliki peran ganda dalam kehidupan remaja. Di satu sisi, media sosial memberi ruang yang luas untuk belajar, berkomunikasi, mengembangkan kreativitas, dan mengekspresikan diri.
Remaja dapat menjalin pertemanan lintas daerah bahkan lintas negara, belajar hal-hal baru, serta mengeksplorasi minat dan bakat mereka melalui konten digital.
Namun, di sisi lain, media sosial juga membuka peluang masuknya pengaruh budaya asing, gaya hidup konsumtif, serta pola pikir yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai sosial budaya Indonesia. Fenomena ini semakin kompleks karena media sosial bersifat bebas, tanpa batasan ruang dan waktu.
Dampak Positif Media Sosial terhadap Nilai Sosial Budaya
Meskipun banyak dikhawatirkan, media sosial juga membawa dampak positif terhadap nilai-nilai sosial budaya remaja, antara lain:
1. Meningkatkan Kesadaran Budaya
Banyak akun media sosial yang mengangkat konten edukatif tentang budaya lokal, sejarah, bahasa daerah, dan nilai-nilai tradisional. Hal ini bisa menjadi sarana edukasi yang efektif bagi remaja untuk mengenal dan mencintai budaya bangsanya sendiri.
2. Mendorong Kreativitas dan Ekspresi Positif
Remaja yang aktif di media sosial memiliki peluang untuk menunjukkan kreativitas mereka, baik dalam bidang seni, musik, desain, hingga literasi. Ekspresi yang positif ini bisa memperkuat identitas budaya pribadi maupun komunitas.
3. Memperluas Wawasan Sosial
Melalui media sosial, remaja bisa belajar tentang keberagaman budaya, memahami perbedaan, dan mengembangkan sikap toleransi antarbudaya. Ini penting dalam membangun sikap saling menghargai dalam masyarakat yang majemuk.
Dampak Negatif Media Sosial terhadap Nilai Sosial Budaya
Namun, dampak negatif media sosial terhadap nilai sosial budaya remaja juga cukup signifikan dan perlu menjadi perhatian:
1. Penurunan Sopan Santun dan Etika Berkomunikasi
Interaksi di media sosial yang bersifat bebas dan anonim sering kali membuat remaja lupa pada etika berkomunikasi. Penggunaan bahasa kasar, ujaran kebencian, dan perundungan siber (cyberbullying) menjadi hal yang marak terjadi.
2. Gaya Hidup Konsumtif dan Hedonis
Banyaknya konten yang memamerkan kekayaan, kemewahan, atau tren gaya hidup mewah dapat menanamkan pola pikir materialistis pada remaja. Akibatnya, mereka lebih menghargai penampilan dan status sosial daripada nilai kebersamaan dan kesederhanaan.
3. Tergerusnya Budaya Lokal
Budaya asing yang lebih mendominasi media sosial bisa membuat budaya lokal kurang diminati. Remaja lebih mengenal tren dari luar seperti K-pop, budaya Barat, dan fashion luar negeri daripada kebudayaan daerah mereka sendiri.
4. Menurunnya Interaksi Sosial di Dunia Nyata
Ketergantungan pada media sosial bisa mengurangi kualitas hubungan sosial di dunia nyata. Remaja lebih sibuk dengan gadget daripada berinteraksi langsung dengan keluarga atau lingkungan sekitar. Hal ini bisa mengikis nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong.
Faktor yang Mempengaruhi Dampak Media Sosial
Beberapa faktor yang mempengaruhi sejauh mana media sosial berdampak terhadap nilai sosial budaya remaja antara lain :
Pengawasan dari Orang Tua dan Guru
Kurangnya pengawasan bisa membuat remaja bebas mengakses konten yang tidak sesuai dengan usia atau nilai budaya. Sebaliknya, bimbingan yang tepat bisa membantu remaja menyaring informasi.
Pendidikan Karakter dan Budaya di Sekolah
Sekolah memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai budaya melalui pelajaran PPKn, muatan lokal, hingga kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan seni dan budaya.
Kesadaran Diri Remaja
Remaja yang memiliki pemahaman kuat tentang nilai dan jati diri budaya akan lebih selektif dalam menggunakan media sosial. Kesadaran ini penting untuk membentengi diri dari pengaruh negatif.
Upaya Menanggulangi Dampak Negatif Media Sosial
Menghadapi tantangan ini, beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan antara lain:
1. Literasi Digital Sejak Dini
Remaja perlu diajarkan cara menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab. Literasi digital tidak hanya soal teknis, tapi juga mencakup etika, hukum, dan pemahaman terhadap dampaknya.
2. Memperkuat Pendidikan Karakter
Sekolah dan keluarga harus bekerja sama dalam membangun karakter remaja yang kuat, berlandaskan nilai budaya bangsa. Pendidikan karakter bisa ditanamkan melalui praktik langsung, bukan hanya teori.
3. Mengembangkan Konten Positif
Pemerintah, influencer, dan konten kreator perlu didorong untuk membuat konten-konten positif yang mengangkat nilai-nilai budaya, sopan santun, dan pendidikan karakter.
4. Memberdayakan Komunitas Remaja
Komunitas atau organisasi remaja bisa menjadi wadah positif untuk menyalurkan kreativitas sekaligus menanamkan nilai kebersamaan dan cinta budaya.
Jadi dapat disimpulkan Media sosial adalah pisau bermata dua bagi remaja. Di satu sisi, ia memberi peluang besar untuk belajar, berkarya, dan membangun jaringan sosial.
Namun di sisi lain, jika tidak digunakan secara bijak, media sosial bisa mengikis nilai-nilai sosial budaya yang menjadi fondasi bangsa.
Oleh karena itu, peran semua pihak—orang tua, sekolah, pemerintah, dan remaja itu sendiri—sangat penting dalam memastikan bahwa media sosial digunakan untuk memperkuat, bukan melemahkan, identitas budaya bangsa.
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih