![]() |
Pelantikan PWNU Sumbar Oleh Ketua PBNU Yahya Staquf |
NU harus bekerja sekuat-kuatnya untuk kemaslahatan umat. Indonesia makmur apabila NU sungguh-sungguh menjadi nasional. NU bisa hadir sebagai kekuatan yang sungguh-sungguh menopang kehidupan berbangsa dan bernegara.
PADANG,- Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan perkembangan Nahdlatul Ulama beberapa tahun belakangan ini di Sumbar cukup pesat. Ini berdasarkan hasil kunjungan ke beberapa pengurus cabang NU di Sumbar. Kondisi ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi PBNU.
Demikian diungkapkan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat pelantikan Pengurus Wilaya Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sumatera Barat masa khidmat 2025-2030, Selasa (29/4/2025) di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP).
Sedangkan pembacaan Surat Keputusan PBNU tentang komposisi kepengurusan PWNU Sumbar masa khidmat 2025-2030 oleh Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang kemudian diiringi prosesi baiat dipimpin Khatib ‘Aam PBNU KH. Ahmad Asrori.
Kaia Yahya mengingatkan Pengurus PWNU Sumbar yang dilantik, dengan telah dibaiatnya Pengurus PWNU Sumbar yang baru, maka pengurus berbaiat untuk berjihad.
“Dengan baiat ini maka amanah anda semua yang telah dibaiat, bukan hanya dari NU, tetapi juga amanat dari kehadirat Allah SWT. Jangan sampai mengkhianati pada Allah dan Rasulnya serta amanah yang telah diberikan,” tutur Yahya.
Kiai Yahya juga mengapresiasi dukungan yang diberikan Wagub Sumbar dan Kapolda Sumbar untuk bekerja sama dengan NU. “Hasil-hasil akselerasi dari kerja sama ini nantinya akan kita rasakan ke depan,” katanya.
Yahya berharap pelantikan ini dapat memperkokoh khidmat Ahlussunnah Wal Jamaah, sesuai dengan tema pengukuhan, “Berkhidmat memperkokoh Ahlussunnah Wal Jamaah dan kemandirian jam’iyyah Sumatera Barat”.
“Berkhidmat itu adalah jasa yang diberikan tanpa mengharapkan imbal balik, hanya mengharapkan redha Allah. Khidmat itu tidak hanya untuk warga NU, tapi untuk masyarakat Indonesia tanpa membedakan agama, golongan dan budayanya,” kata Yahya.
Ditambahkan Yahya, NU harus bekerja sekuat-kuatnya untuk kemaslahatan umat. Indonesia makmur apabila NU sungguh-sungguh menjadi nasional. NU bisa hadir sebagai kekuatan yang sungguh-sungguh menopang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengertian Ahlusssunnah Wal Jamaah, kata Yahya, perlu penjelasan lebih dalam. “Selama ini Ahlusssunnah Wal Jamaah dipahami formula ilmu qalam, argumentasi aqidah dan sebagainya.
Ada sisi sangat penting bahwa Ahlusssunnah Wal Jamaah lahir dibangun sebagai wahana mempersatukan kelompok-kelompok umat Islam. Sehingga lahir peradaban besar di atas pondasi Ahlusssunnah Wal Jamaah,” katanya.
Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar Prof. Ganefri, Ph.D bersyukur, pelantikan yang dilaksanakan hari ini dihadiri 2.640 warga NU di Sumatera Barat.
Kondisi ini berbeda saat dirinya dilantik menjadi Ketua PWNU Sumbar periode sebelumnya, lima tahun lalu. Di mana hanya dihadiri 200 orang dan dilaksanakan di Auditorium Gubernuran.
Selama lima tahun memimpin PWNU Sumbar, Ganefri mengungkapkan telah banyak membawa perubahan. Tata kelola dan tertib administrasi yang diterapkan PBNU membawa PBNU semakin besar dan berdampak terhadap perubahan PWNU Sumbar ke arah lebih baik.
“Tata kelola persuratan dan administrasi luar biasa. Kemudahan yang diberikan PBNU sangat membantu tata kelola administrasi PWNU Sumbar,” ujar Ganefri Rektor UNP dua periode ini.
Selain itu, kata Ganefri, kebijakan PBNU melakukan digitalisasi, juga ditindaklanjuti PWNU Sumbar dengan meluncurkan halaman website yang menaungi 19 PCNU kabupaten/kota di Sumbar.
“Semua aktivitas dari cabang bisa masuk web PWNU Sumbar. Sangat friendly untuk melampirkan aktivitas kegiatan PCNU. Sehingga ke depan akan sangat membantu melihat berbagai aktifitas PCNU di Sumatera Barat,” terangnya.
Selama lima tahun belakangan, kini cukup banyak masyarakat Sumbar yang ingin berkhidmat di NU. Karena itu, pengurus yang masuk PWNU Sumbar dilakukan sangat selektif. Hasilnya yang dilantik hari ini. (R/*)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih