Sembilan Tahun Terhenti, Iven Pacu Kuda Bupati Padang Pariaman Cup Meriah

1

 


Bupati JKA ungkapkan ini merupakan strategi besar kita dalam membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Padang Pariaman 


Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis


PADANG PARIAMAN,- Tumpah ruah, ribuan pengunjung dan masyarakat memadati gelanggang pacu kudo, Nagari Balah Aie Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu 5/2025. 


Mereka ingin menyaksikan Event tradisional yang dikenal sebagai Pacu Kuda Bupati Padang Pariaman Cup 2025, setelah hampir 9 tahun absen diadakan di Padang Pariaman. 


Sehingga seolah olah mengobati kerinduan masyarakat dan pecandu olahraga berkuda. Iven ini berhasil menyedot perhatian dan diperkirakan lebih dari 20 ribu pengunjung dari berbagai daerah di Sumatera Barat.


Acara terasa semakin lebih meriah karena dihadiri Oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah. Tampak juga hadir oleh Anggota DPR RI, H. Arisal Azis, Kapolda Sumbar, Danrem 032 Wirabraja, Danlanut Padang, Forkopimda Sumbar, Bupati/Walikota se Sumbar, tampak hadir Wali Kota Pariaman Yota Balad dan wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias. Ketua dan anggota DPRD Padang Pariaman, jajaran Pemerintah Daerah Sekda, Kepala OPD, para sponsor dan pengusaha, para Camat dan Wali Nagari se Padang Pariaman. 


Gubernur Mahyeldi menyebutkan, di Sumatera Barat terdapat beberapa gelanggang pacuan kuda terbaik, seperti di Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Solok, Sawahlunto dan Padang Pariaman. 


" Saya melihat animo masyarakat sangat tinggi dengan adanya even dan pertandingan pacu kuda ini, Kita akan mencoba melakukan inventarisir dan melakukan standarisasi gelanggang gelanggan tersebut sesuai dengan satandar internasional," katanya.


"Kita akan coba lakukan standarisasi setiap galanggang pacu kuda yang ada Sumatera Barat sehingga nantinya akan kita jadikan kalender iven tahunan kebanggan Sumatera Barat," tambah Gubernur


Sementara itu Bupati John Kenedi Azis dalam sambutannya menyebutkan Setelah sembilan tahun vakum, hari ini kita kembali menghidupkan tradisi yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Padang Pariaman. 


Katanya Event Pacu Kuda ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mempererat persaudaraan, menghidupkan kembali nilai nilai budaya, serta menggerakkan perekonomi masyarakat. 


"Saya merasa sangat bangga dan terharu melihat antusiasme masyarakat yang begitu tinggi dalam menyambut Event ini. Kegembiraan ini bukan hanya milik kita, tetapi juga milik seluruh pecinta olahraga pacu kuda yang datang dari berbagai Daerah," kata mantan anggota DPR-RI tersebut.


Lebih lanjut JKA menambahkan bahwa vent ini bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai bagian dari strategi besar kita dalam membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Padang Pariaman. 


"Kita ingin menjadikan Padang Pariaman sebagai salah satu pusat destinasi wisata berbasis budaya dan religi di Sumatera Barat. Oleh karena itu, selain Pacu Kudo, kami juga tengah membenahi kawasan makam Syekh Burhanuddin di Ulakan," tukuk politisi partai Golkar itu.


Terakhir dia menyatakan kesiapan nya atas tantangan dan harapan dari Gubernur sumbar untuk menjadikan gelanggang Pacu Kuda ini berstandar internasional. 


"Kito tarimo tantangan Pak Gubernur untuk menjadikan Galanggang pacu kodo di Balah aie ini menjadi bertaraf internasional" tutupnya urkuti tepuk tangan yang gemuruh dari hadirin," tukuknya.


Sementara itu mewakili tokoh masyarakat Nagari Balah Aie dan niniak mamak, Joni Priadi menyampaikan dukungan penuh dan apresiasinya atas pelaksanaan even pacuan kuda ini. 


"Kami niniak mamak balah Aia (pucuak adaik nagari balah Aia datuak Bandaro panjang penghulu jambak dan datuak basa penghulu sikumbang) seluruhnya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kegiatan ini, mari kita dukung program yang di canangkan oleh bupati kita," sebutnya penuh semangat 


Muhammad Fadhly selaku ketua panitia melaporkan bahwa iven pacu kuda ini terlaksana atas ide dan keinginan dari Bupati Padang Pariaman untuk menghidupkan kembali gelanggang pacuan kuda ini. 


Dengan target pengunjung minimal 20 ribu pengunjung, dan selain perlombaan pacu kuda para pengunjung akan disuguhkan penampilan dari pelaku seni pertunjukan, pelaku UMKM pelaku Fotografi dan lainnya. 


Pada saat itu, juga dilakukan penyerahan lapangan dan pataka oleh niniak mamak balah Aia (pucuak adaik nagari balah Aia datuak Bandaro panjang penghulu jambak dan datuak basa penghulu sikumbang) kepada Bupati Padang Pariaman, dilanjutkan dari Bupati Bupati Padang Pariaman kepada Pengprov Pordasi Sumbar, terakhir kepada dari pengprov kepada komisi pacuan dewan steward. 


Pada akhir kesempatan itu juga laksanakan penampilan show Horse back Archery dari atlit berkuda dan panahan kebanggan Padang Pariaman.


Perhelatan akbar Pacuan kuda tanggal 5-6 April ini akan dilaksanakan dalam 24 race dengan masing masing Hari pertama 5 April 2025 dengan 11 race dan hari kedua 6 April 2025 dengan 13 race (r/redbp)

Posting Komentar

1Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

  1. KEBANGKITAN DATUAK BANDARO SUKU PILIANG DUKU BANYAK

    Mohon informasinya, terkait penerbitan berita berpuluh-puluh tahun oknum-oknum yang mengatasnamakan Nagari Balah Aie VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman yang mengzhalimi Kaum Datuak Bandaro suku Piliang. Salah satunya melalui perampasan Hak Milik Tanah Lapangan Pacuan Kudo yang pada tanggal 5 & 6 April kemarin dipergunakan kembali untuk Pacuan Kudo Cup 2025 Bupati Padang Pariaman. Padahal kami telah 2 kali melayangkan surat kepada instansi terkait, namun tidak ada respon. Kami telah memasang 2 kali spanduk kepemilikan namun di rusak, melakukan orasi kepemilikan, namun juga tidak ditanggapi dengan baik.

    Bertahun-tahun kami dikucilkan diatas tanah kami sendiri (seluas korong Duku Banyak estimasi +-84 hektar), melalui fitnah cerita, penghalangan Batagak Datuak Kaum suku Piliang Duku Banyak, dll. Padahal berdasarkan keputusan pengadilan Negeri Pariaman (1978), Pengadilan Tinggi Sumbar-Riau (1980) dan Putusan Mahkamah Agung RI (1981), Keturunan Datuak Bandaro suku Piliang Duku Banyak jelas adanya dan disahkan.

    Ahli waris Datuak Bandaro sampai saat ini masih ada, bahkan Ranji atau silsilah keturusan juga terjaga. Namun dengan lantangnya oknum Wali Nagari Balah Aie VII Koto Sungai Sariak di depan Bupati Padang Pariaman (videonya terlampir) telah mengambil alih hak kepemilikan dengan alasan tidak adanya ahli waris Datuak Bandaro

    Kami memohon penegakkan keadilan oleh Pemerintah dan penegak hukum atas perlakuan oknum terkait kepada Kaum Kami.
    Saat ini kami berkaum sedang memperjuangkan hak-hak Kaum Datuak Bandaro suku Piliang Duku Banyak.

    Sebagai penutup, saya meyakini oknum dan orang -orang yang menzhalimi kaum Kami, TIDAK MENYUKAI KEBANGKITAN DATUAK BANDARO SUKU PILIANG DUKU BANYAK, dengan melihat BESARNYA ASET DATUAK BANDARO MILIKI.

    Seluruh Data dan bukti kami miliki
    Berikut juga saya kirimkan beberapa bukti, dan liputan media.
    1. Penyerahan kepemilikan oleh oknum wali nagari balah aie kepada Bupati padang pariaman untuk pelaksanaan pacuan kuda
    2. Orasi Datuak Bandaro Suku Piliang di lapangan pacuan Kudo, 2 hari sebelum pelaksanaan
    3. Pemasangan spanduk kepemilikan lapangan pacuan kudo
    4. Bukti pengrusakan spanduk oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
    5. Beberapa kali pertemuan kaum suku Piliang, untuk belajar bersama sejarah Datuak Bandaro
    6. Perkiraan luas dan posisi tanah lapangan pacuan kudo
    7. Terbitan berita pada media online

    BalasHapus
Posting Komentar

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top